tag:blogger.com,1999:blog-65358102681023086912023-11-15T10:48:40.322-08:00Legenda Tlogo NgebelHEMAhttp://www.blogger.com/profile/05016364912446875875noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-6535810268102308691.post-33054795822249283962009-04-16T23:35:00.000-07:002009-04-16T23:36:13.352-07:00TELAGA NGEBELUdara sejuk dan angin sepo-sepoi menyelimuti obyek wisata Telaga Ngebel. Panorama asri dan indah mempesona<br />pengunjungnya. Para pencari ikan asyik menangkapi penghuni telaga. Lalu sajian ikan bakar dari telaga kian menambah<br />betah siapapun yang hadir disana.<br />Telaga Ngebel cukup unik dan menarik dibandingkan dengan telaga-telaga lain yang ada di wilayah Jawa Timur. Telaga<br />anggun yang cukup luas ini dikelilingi rimbunnya pepohonan lereng gunung. Kondisi alamnya sangat berprospek baik<br />bila dikembangkan lebih lanjut bahkan dapat menjadi aset Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam meningkatkan<br />perekonomian, khususnya bagi masyarakat sekitar obyek wisata itu sendiri.<br />Telaga Ngebel ibarat tambang emas yang menunggu sentuhan investor, sehingga dapat bersolek dan menjadi ikon<br />kedua di Kabupaten Ponorogo setelah kesenian Reog. Obyek wisata ini layak untuk dikunjungi lantaran masih<br />bersuasana alami dan indah. Kondisi seperti ini dipastikan mampu menghilangkan kepenatan atau kelelahan usai didera<br />kesibukan sehari-hari.<br />Konon cerita yang berkembang di masyarakat, Telaga Ngebel mempunyai cerita unik yang didasarkan pada kisah<br />seekor ular naga bernama "Baru Klinting". Sang Ular ketika bermeditasi secara tak sengaja dipotong-potong oleh<br />masyarakat sekitar untuk dimakan. Secara ajaib sang ular menjelma menjadi anak kecil yang mendatangi masyarakat<br />dan membuat sayembara, untuk mencabut lidi yang ditancapkan di tanah.<br />Namun tak seorangpun berhasil mencabutnya. Lantas dia sendirilah yang berhasil mencabut lidi itu. Dari lubang bekas<br />lidi tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk Telaga Ngebel.<br />Legenda Telaga Ngebel, terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah<br />seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Kantong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro<br />menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.<br />Buat Jalan Tembus<br />Bupati Ponorogo Muhadi Sujono mengakui Telaga Ngebel memang cukup potensial untuk dikemhangkan menjadi<br />daerah tujuan wisata sekaligus sebagai penopang ekonomi masyarakat maupun daerah kabupaten itu sendiri. Namun<br />satu hal yang menjadi kendala aset menuju ke obyek ini baru bisa ditempuh melalui satu jalur, sehingga membuat para<br />investor enggan melirik atau menanamkan modalnya untuk membangun obyek wisata pendukung (sport tourism) di<br />telaga ini.<br />Dalam waktu dekat, Kabupaten Ponorogo akan bekerja sama dengan kabupaten Madiun dan Nganjuk untuk membuat<br />jalan tembus menuju ke Telaga Ngebel. "Saya akan mengusulkan rencana proyek ini ke Pemerintah Provinsi Jawa<br />Timur agar dapat segera terealisasi," kata Muhadi Sujono. Dia yakin dengan adanya beberapa alternatif jalan menuju<br />obyek wisata Telaga Ngebel, tidak menutup kemungkinan investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya disini.<br />Kabupaten Ponorogo, cukup kaya akan potensi pariwisatanya, baik wisata budaya maupun wisata alam. Salah satunya<br />event nasional yang berakar dari tradisi masyarakat, yaitu Grebeg Suro yang biasanya digelar pada Festival Reog<br />Nasional. Kegiatan ini dikemas secara matang sehingga cukup layak jual di pasar Wisata internasional. Event Grebeg<br />Suro telah menjadi kalender wisata nasional, dan cukup menarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung di kota<br />kecil di Jawa Timur ini.<br />Sedangkan kesenian reog sudah menjadi identitas bagi kabupaten Ponorogo. Oleh karenanya kabupaten ini disebut<br />juga dengan Kota Reog. Pentas seni reog sudah dikenal luas di Indonesia bahkan mancanegara. Di setiap sudut kota<br />dapat dijumpai miniatur-miniatur reog.<br />Tips Perjalanan<br />0byek wisata Telaga Ngebel terletak sekitar 24 km kearah timur laut dari pusat kota Kabupaten Ponorogo Jawa Timur,<br />tepatnya berada di Gunung Wilis dengan ketinggian 750 meter diatas permukaan laut, dengan suhu sekitar 22 derajad<br />celcius. Luas permukaan telaga 15 km dengan dikelilingi jalan sepanjang 5 km. Panoramanya sangat indah dan<br />menakjubkan. Udaranya sejuk dan kondisi alamnya masih asri.<br />Di kawasan Telaga Ngebel, aneka ragam buah sepertu durian, manggis, dan pundung. Di Telaga Ngebel setiap satu<br />tahun sekali diselenggarakan ritual budaya berupa Larungan Sesaji pada tahun baru Hijriyah/Tahun baru Islam 1<br />Muharam atau 1 Suro.<br /><br /><br />Sumber: Majalah Travel ClubHEMAhttp://www.blogger.com/profile/05016364912446875875noreply@blogger.com0